<style type="text/css"> .wpb_animate_when_almost_visible{opacity:1}</style>

Yakin mau menikah di bulan Suro? Yuk simak artikel ini dulu..

Yakin mau menikah di bulan Suro? Yuk simak artikel ini dulu..

Jelang Tahun Baru Islam yang jatuh pada Minggu (1/9/2019), umat Muslim akan memasuki bulan Muharram atau yang dalam bahasa Jawa disebut bulan Suro.
Bagi masyarakat Jawa, bulan Suro dianggap sebagai bulan yang keramat.
Bahkan, ada pantangan untuk menyelenggarakan hajatan pernikahan selama bulan Suro.
Tak heran, menjelang akhir bulan Dzulkahijjah atau Dzulhijjah, masyarakat Jawa buru-buru menggelar hajatan pernikahan sebelum memasuki bulan Suro.
Alasan pantangan menggelar hajatan pernikahan di bulan Suro adalah dikhawatirkan pasangan yang menikah akan mendapat nasib buruk.
Ada beberapa hal yang menyebabkan masyarakat Jawa begitu mengeramatkan bulan Suro.
1. Merupakan Bulan Spiritual

Bulan suro dianggap sebagai bulan yang spiritual, karena pada bulan ini dianjurkan untuk mengisi dengan ibadah untuk lebih mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, dengan cara menjauhi hal - hal yang berbau duniawi. Nah, karena bulan Suro dipercaya juga sebagai bulan rehat dan refleksi renungan, jadi dihindari untuk membuat hajat yang berdampak pada pengeluaran keuangan yang terlalu banyak. Di bulan spiritual ini, banyak yang menyarankan untuk beribadah dan merehatkan diri dari hingar bingar dunia, tidak untuk melangsungkan pernikahan atau hajatan lainnya.

2. Dianggap Bulan Sial

Kalender jawa menganggap bulan suro merupakan bulan sial karena dipercaya membawa musibah, bencana, dan keramat. Sehingga jika menikah dibulan suro takut terjadi hal yang nggak diinginkan pada saat ataupun sesudah pernikahan.

3. Suro adalah dewanya Batara Kala

Dalam agama Hindu dikisahkan bahwa Suro adalah penguasa waktu yang menjalankan hukum karma atau sebab akibat. Suro juga dikenal sebagai dewanya Batara Kala, yang suka makan manusia, dalam arti membuat nasib manusia menjadi buruk. Karena itulah, dipercaya jika menyelenggarakan hajatan di bulan Suro maka akan menghadapi nasib yang buruk. Jadi, akan lebih baik untuk dihindari agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Nah, bagaimana guys? Percaya atau tidak percaya tergantung penilaian masing-masing yaa. Namun menurut ulama, semua bulan dianggap baik untuk melangsungkan pernikahan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan Shaberah mengungkapkan, soal pernikahan, tidak ada bulan yang tidak baik untuk melangsungkan pernikahan. Serta tidak ada yang spesial menikah di bulan Islam seperti bulan Dzulhijjah dibandingkan dengan bulan lainnya.
Jadi kesimpulannya, tidak masalah menikah atau melamar pada bulan Muharram yang menjadi awal tahun Hijriyah. Sebab, dalam Islam bukan termasuk perkara makruh atau diharamkan.
 

© 2024 All Rights Reserved Satria Organizer - Wedding Organizer & Paket Pernikahan Jogja. Website by jogjamediaweb