<style type="text/css"> .wpb_animate_when_almost_visible{opacity:1}</style>

Istilah Prosesi Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya!

Istilah Prosesi Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya!

10 istilah dalam prosesi pernikahan adat jawa dan maknanya

1. Nontoni
Dalam prosesi pernikahan adat Jawa, nontoni adalah melihat dari dekat keberadaan keluarga dan gadis yang sesungguhnya. Dilakukan oleh seorang congkok (wali) atau wakil dari keluarga pria yang akan mencari jodoh. Saat proses nontoni ini dibicarakan sekitar kebutuhan untuk biaya pernikahan.

2. Meminang

Meminang disebut juga melamar. Prosesi pernikahan adat Jawa nontoni diteruskan dengan meminang. Saat meminang ini akan dibicarakan apakah rencana pernikahan dapat dilanjutkan atau tidak. Kalau ternyata ada kecocokan, maka congkok (wali atau wakil keluarga) meneruskan tugasnya untuk mengadakan perundingan lebih lanjut dengan istilah ngebunebun esuk, anjejawah sonten.

3.Peningset

Istilah yang ada dalam pernikahan adat Jawa selanjutnya adalah peningset. Bila pinangan tersebut berhasil, diteruskan dengan upacara pemberian peningset. Peningset ini biasanya berupa pakaian lengkap, kadang-kadang disertai cincin kawin atau tukar cincin.

4. Seserahan

Serah-serahan dalam pernikahan adat Jawa disebut dengan pasok tukon. Pasok tukon ini terjadi bila hari pernikahan sudah dekat, keluarga calon pengantin pria memberikan hadiah kepada keluarga calon pengantin putri dengan sejumlah hasil bumi, peralatan rumah tangga, dan kadang-kadang disertai sejumlah uang. Barang-barang dan uang tersebut dipergunakan untuk menambah biaya penyelenggaraan perkawinan nantinya.

5.Pingitan

Menjelang saat pernikahan, kurang lebih tujuh hari sebelumnya, calon pengantin wanita dilarang keluar rumah dan tidak boleh menemui calon pengantin pria dan terkadang dianjurkan juga untuk puasa. Dalam pernikahan adat Jawa prosesi ini disebut pingitan. Selama masa pingitan calon pengantin wanita melulur seluruh badan atau merawat diri.

6. Tarub

Istilah yang umum ada dalam pernikahan adat Jawa adalah tarub. Seminggu sebelum acara pernikahan dimulai, pihak calon pengantin wanita memasang tarub dan tratak, yaitu pemasangan janur kuning, pisang suluhan, kelapa muda dan berbagai dedaunan hijau lainnya. Seluruh elemen hias yang dibuat dalam tradisi adat Jawa. Jika di kota-kota besar, tarub dipasang dua atau tiga hari sebelum upacara pernikahan dilaksanakan.

7. Siraman

Pernikahan adat Jawa identik dengan siraman. Pada prosesi ini setelah siraman, calon pengantin wanita dipaes dilanjutkan dengan selamatan.

8. Midodareni

Menjelang malam hari, dalam pernikahan adat Jawa, pengantin wanita mengadakan midadoreni, yaitu calon pengantin pria diantar ke rumah calon pengantin wanita oleh kerabat dekat dan seorang yang dianggapnya dapat mewakili orangtua pengantin pria.

9. Panggih

Setelah malam hari melaksanakan midadoreni, pagi harinya baru digelar ijab kabul atau akad nikah, disusul dengan upacara panggih. Dalam pernikahan adat Jawa istilah panggih berarti pengantin pria dan wanita dipertemukan secara adat.

 

            10. Ngunduh Pengantin
        Selesai upacara adat yang diselenggarakan di rumah orangtua pengantin wanita, beberapa hari kemudian orangtua pengantin pria ingin                             mengundang sanak  keluarga dengan maksud untuk memperkenalkan pengantin baru. Dalam pernikahan adat Jawa acara ini dinamakan ngunduh             mantu atau ngunduh pengantin. Biasanya orangtua pengantin pria yang ingin merayakan pesta perkawinan putranya.

 

© 2024 All Rights Reserved Satria Organizer - Wedding Organizer & Paket Pernikahan Jogja. Website by jogjamediaweb